Jumat, 18 April 2008

aku bisa membunuhmu dengan satu kata....

Aku suka sekali kalimat itu. Tidak tau kenapa, aku selalu terobsesi pada hal-hal yang bersifat pembunuhan. Dua kali aku menggarap karya penyutradaraan waktu di kampus, semuanya punya unsur pembunuhan dan sadisme. Karya pertama "PELAJARAN" yang kemudian aku ganti judul menjadi "PSIKOPAT" bercerita tentang seorang Profesor yang selalu membunuh murid-muridnya. Karya kedua "ARWAH-ARWAH" pun punya unsur pembunuhan. Orang lain selalu bilang, aku ini punya penyakit kejiwaan. Mungkin benar, tapi mungkin juga salah. Benar, karena aku selalu terobsesi oleh pembunuhan. Salah lantaran sesungguhnya aku orang baik yang mencoba meleburkan nafsu purbawi berupa pembunuhan lewat karya, bukan dalam dunia nyata.

Mungkin benar, aku orang yang sadis. Tapi kesadisan itu tidak aku munculkan dalam dunia nyata, aku pendam dan aku lontarkan ke awang-awang. Dan semalam, beberapa jengkal setelah hari masuk dini, seseorang melontarkan kata itu. Bukan untukku, tapi dia bercerita tentang dirinya.

"AKU INGIN MEMBUNUHMU DENGAN SATU KATA"

Kalimatnya tidak persis seperti itu (tepatnya AKU BISA MEMBUNUHNYA HANYA DENGAN SATU KATA). Tapi aku suka sekali. Alangkah indahnya jika kalimat itu jadi judul cerita pendek, atau novel sekalian. Dan aku ingin menjadikannya sebagai salah satu tokohnya. Karakternya yang unik, kalimat-kalimatnya yang cerdas, aku suka. Tapi aku takut jatuh cinta. Aku belum berani bilang: KALAU KAMU MAU SAMA AKU, KAMU TAKJADIKAN TUHAN...

Alangkah beratnya kalimat itu menggantung di lidahku. Hingga ia kelu. Hingga ia kaku. Aku terlalu takut jatuh cinta. Sebab cinta selalu diikuti dengan konsekuensi yang sangat panjang. Cinta memang hanya lima huruf, tapi di belakangnya, ratusan ribu -- bahkan mungkin jutaan -- huruf lainnya mengikuti langkahnya. Itu yang membuatku selalu tak pernah berani bermain-main dengan kata "cinta".

Aku penakut. Mungkin. Tapi aku merasa enjoy. Bagiku, tak ada masalah. Toh selama ini, aku bisa menikmati hidup. Dengan atau tanpa cinta, hidup terus berjalan, Bung!!! Mungkin sampai suatu ketika, saat tiba waktunya, saat datang orangnya, pendirian itu bisa berubah.

Tapi kapan?

1 komentar:

Unknown mengatakan...

nice gan :)
aku bru bljar buat move dari "cinta"

kunjungi blogku gan
maftuharjuna.blogspot.com